EKA NURBULAN

Guru di SDN 10 Panai Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Hobi menulis, membaca, dan menggambar. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku, Suamiku dan Dia

Aku, Suamiku dan Dia

#Tantangan hari ke-4

 

“Kamu sekarang jarang memperhatikan aku,” ujar suamiku sore itu. Aku mengangkat wajah. Dia menatapku dari pintu dapur.

“Kenapa Pah?” aku menghentikan kesibukanku membersihkan rumput di pot.

“DIa lah yang selalu kamu perhatikan,” jawabnya.

“Dia? Siapa?” Aku mengerutkan kening, tak ada orang lain yang kuperhatikan. Seingatku, aku tetap melayaninya seperti biasa, minumnya, makannya, walau terkadang tak mendengarnya memanggilku ketika sibuk merawat tanaman.

Dia tidak menjawab, masuk ke dapur. Aku hanya mengangkat bahu, dan kembali menyibukkan diri dengan tanaman. Tanamanku semakin banyak sekarang, dari tanaman bunga, sayuran, buah-buahan. Salah satu kegemaranku ini kadang membuatku seperti orang gila. Sibuk bicara dengan beberapa bungaku memintanya agar cepat berbunga, atau hanya sekedar bilang “pagi cantik”, hehehe. Terkadang aku bicara dengan tanaman sayuran, “terima kasih,” ucapku sambil memetiknya. Menurutku mereka mengerti dengan perkataanku, buktinya bunganya cantik-cantik, sayurannya segar-segar. Hehehe.

“Kutebang nanti pohon-pohon pisang sama jambu ini!” suaranya mengangetkanku. Parang panjang berada di tangannya, siap mengeksekusi.

“Jangannnn!” spontan aku berteriak marah sambil menghalangi, ”kenapa sih papah ini, pohon gak salah apa-apa kok mau di tebang.”

“Lihat aja, kalau gak berbuah-buah, kutebang semuanya,” ucapnya sambil mengangkat parang kearah pohon jambu, lalu masuk kembali ke dapur.

“Kenapa sih Pah?” aku mengejarnya ke dalam.

“Makanya jangan sibuk aja sama tanaman, sudah berkali-kali dipanggil gak dengar.”

“Hehehe, maaf lah Pah. Rupanya Papah cemburu sama tanaman mamah,” ujarku sambil senyum-senyum,”Kopi?”

“Gak usah tanyalah,” jawabnya sambil tersenyum.

“Nah gitu donk.” Kusodorkan kopi panas.

“Ah, sebenarnya papah bilang itu supaya cepat berbuah pohonnya,” sahutnya santai.

“Masa sih?” aku tak percaya.

“Lihat saja tiga hari ini,”

Percaya atau tidak, setelah tiga hari keluar jantung pisang pada tiga pohon pisangku. Pohon jambupun, mulai berbunga. Aihhhh. Mungkin tidak mau di tebang mereka, atau Mungkin kebetulan saja, hehehe.

 

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post