Tantangan hari ke-5

“Mah, aku punya rahasia,” bisik gadis kecilku ketika turun dari boncengan motor.

“Rahasia apa?” tanyaku penasaran.

“Kan rahasia, Mah,” sahutnya. Iya juga yah, kalau diceritakan bukan rahasia lagi jadinya, hehehe.

Setelah merapikan tas dan mengganti bajunya. Ia sibuk mencari kertas di meja kerjaku.

“Belajarnya nanti saja Putri, makan dulu,” ujarku sambil mengambilkan makan siangnya.

“Sebentar Mah,” gadis kelas satu itu sibuk menggunting kertas, menulis sesuatu. Aku sengaja meliriknya, penasaran ingin tahu. Cepat-cepat dia melipat kertas dan memasukkannya ke selipan tempat pensilnya.

“Apa sih?” aku semakin penasaran.

“Rahasia, jangan mamah lihat yah,” sahutnya sambil cemberut.

Aku tersenyum dan mengangguk, kemudian menyuapinya makan. Tapi pikiranku tak tenang, rahasia apa rupanya yang dia ketahui. Mengapa pula menulisnya dan menyimpannya. Hatiku makin tak karuan.

“Ah, kenapa juga aku jadi penasaran,” bathinku. Aku terus menyuapinya, ia sibuk menonton film sponge bob di televisi.

“Habis makan, gosok gigi, bobo siang yah De,” kataku. Ia mengangguk.

Selesai makan dan gosok gigi.

“Loh kok, malah buka tas, katanya mau bobo?” tanyaku, agar cepat-cepat ia tidur siang. Rencanaku kalau si kecilku tidur, aku akan melihat apa yang jadi rahasianya itu. Hehehe tetep penasaran aku.

“Ada PR matematika, Mah,” jawabnya. Ia mengerjakan PR dengan cepat. Anakku yang satu ini memang pintar matematika. Ia menyukai pelajaran itu.

“Kalau PRnya sudah selesai, bobo yah sayang,” bujukku.

Putriku mengangguk sambil menguap berkali-kali. Akhirnya masuk ke kamar dan tidur. Aku memastikan ia sudah pulas. Dengan tergesa aku mengambil tasnya, memeriksa PR yang ia kerjakan untuk memastikan jawabannya benar. Lalu aku mencari kertas yang ia selipkan di tempat pensilnya. Penasaran dengan apa yang ditulisnya.

“Maafkan mamah yah sayang, mamah penasaran,” bathinku. Membukanya perlahan. Aku membacanya, tertulis rahasia dengan huruf kapital. Ya ampun nih anak, dikerjain pula ibunya. Wkwkwkwk.

“TantanganGurusiana